Ghazi-state - Bus tingkat terbaru bermunculan di Indonesia dimulai dengan kehadiranMaxi Miracle garapan Karoseri Nusantara Gemilang dengan ChassisMAN R37 kemudian bermunculan juga bus tingkat dengan chassis Mercedes Benz OH 2542 dengan berbagai model dan jenis bus tingkat terbaru yang hadir di Indonesia semua digarap oleh karoseri lokal. Nah setelah sempat menjadi berita hangat dengan hadirnya Maxi Miracle dengan chassis Mercedes Benz OH 2542 Tahir Foundation hadir juga Maxi Miracle MAN R37 sumbangan Coca Cola Indonesia. Saat ini muncul juga bus tingkat terbaru garapan Karoseri New Armada magelang untuk transjakarta sumbangan dari Alfamart. Bus tingkat terbaru buatan karoseri New Armada ini menggunakan chassis Mercedes Benz OH 2542 dan diberi nama PARADISE, yah mungkin karena model bus Tingkat Paradise ini memang mengadopsi model bus double decker asal Brazil PARADISO G7.
Bus tingkat Paradise karoseri New Armada ini tampak depan memang sangat mirip dengan Paradiso garapan Marcopolo Brazil terlihat dari model lampu depannya yang menjadi satu dengan grill mirip dengan besutan ScorpionX karoseri tentrem.
Perbedaan yang bagus terlihat pada sisi selendang samping dengan bahan stailes steel menunjukan kesan mewah pada bus tingkat tersebut meskipun model slendang itu adalah perpendekan dari model Paradiso G7 yang selendang turun sampai kebawah bertemu dengan lampu depan sedangkan Paradise selendang turun dan berhenti di atas pintu depan menuju pilar A.
Potongan kaca belakang juga hampir sama dengan Paradiso G7, dimana kaca bagian atas pada ujung belakang menyudut, tetapi ada kesan kaku saat pertemuan dangan air intake dari engine bagian belakang karena sudut perpotangannya kurang sedap dipandang.
Pada sisi buritan bus tingkat Paradise ini masih menggunakan rear lamp yang sudah di gunakan pada new Aristo dengan model lampu yang panjang, meski model lampu ini sudah banyak digunakan bus-bus tingkat di Thailand. Dan untuk emblem "Paradise" mirip dengan model Evonext GT dengan kisi-kisi engine menggunkan plat dengan pelubangan menggunakan mesin turet.
Pada bagian interior sama halnya dengan Transjakarta lainnya karena menggunakn seat plastik dengan hand rail stailess yang umum di gunakan untuk bus transjakarta yang terkesan sangat sederhana.
bagus
BalasHapusbagus
Hapus